Peradaban-Peradaban Kuno di Dunia

Departemen Keilmuan

Himpunan Mahasiswa Sejarah UNPAD 2021

Penulis/Perilis: Ariz Rahman Hasraf, Dzulfiqar Galih Devara, dan Daffa Prasetia

Pendahuluan

 Marmer berkilau di Athena,

Batu-batu bersusun nan tinggi di Mesir, 

Colosseum yang kokoh di Roma,

Kehebatan arsitektur bangunan megah ketiganya memang tidak perlu diragukan lagi. Ketiga bangunan tersebut akan membuat siapapun yang melihatnya mengajukan pertanyaan “bagaimana cara mereka membangun bangunan megah nan tinggi ini dengan alat seadanya?”. Ketiga peninggalan arsitektur tersebut menjadi bukti bahwa pernah berdiri sebuah peradaban maju, yang tentunya disertai dengan kebudayaan mereka masing-masing. Kemunculan sebuah peradaban ditandai dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat yang nantinya akan membawa mereka ke masa yang lebih modern.

Kemampuan berpikir manusia atau Homo Sapiens terus berkembang dan disesuaikan dalam menghadapi tantangan setiap zamannya. Bermula dari hidup nomaden hingga sedenter, manusia mencapai fase puncaknya dalam menguasai dan mengelola lingkungan di sekitar mereka. Hubungan manusia dengan lingkungan alam telah menghasilkan tindakan kreatif berupa inovasi teknologi pada masanya untuk menunjang kehidupan manusia itu sendiri.

Peradaban identik dengan manusia yang beradab. Maksud beradab di sini adalah mempunyai ilmu pengetahuan dan menciptakan kebudayaan sendiri. Nantinya, kebudayaan akan terus berkembang hingga menjadi ciri khas sebuah peradaban tersebut. Yunani dengan kehebatan filsafat, Romawi dengan pertunjukan berdarah gladiator, dan Mesir dengan seni arsitektur yang megah.

Tiap masyarakat pastinya memiliki kebudayaan, akan tetapi tidak semuanya memiliki peradaban yang tinggi. Tinggi rendahnya sebuah peradaban tergantung dengan apa yang dihasilkan dari peradaban tersebut. Menariknya, beberapa peradaban memiliki nilai jual yang tinggi untuk dibahas seperti Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan Mesir Kuno. Kemudian, apa yang membuat peradaban ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia modern?

  • Romawi Kuno: Dari Tanah Liat Sampai Menjadi Marmer

Menurut legenda, Roma dibentuk pada tahun 753 sebelum masehi oleh Remus dan Romulus. Mereka adalah anak kembar dari Mars, dewa peperangan. Romulus akhirnya membunuh Remus sekaligus menjadikan dirinya sebagai raja pertama di Roma. Peristiwa itu menjelaskan asal-usul dari istilah “Roma”. Setelah Romulus turun takhta, ia digantikan oleh sederetan raja-raja yang dipilih langsung oleh anggota senat, dan tidak naik takhta berdasarkan keturunan.

Dalam pembabakannya, Romawi Kuno sendiri terbagi kedalam dua bagian besar dan satu bagian kecil. Pertama adalah saat Roma dipimpin oleh seorang raja, kedua adalah saat Roma berbentuk republik, dan ketiga adalah saat Roma telah berbentuk kekaisaran. Babak pertama sendiri dimulai saat Romulus berkuasa dan diakhiri saat raja Tarquin digulingkan oleh rakyat dan anggota senat. Mereka lalu membentuk pemerintahan baru tanpa raja yang dikenal sebagai Republik Roma.

Pada masa republik inilah Roma memperluas kekuasaannya hingga menjadi salah satu peradaban paling kuat dan sukses dalam sejarah umat manusia. Ethos militer yang kuat telah mendarah daging dalam tubuh pemerintahan Republik Roma. Pada masa ini, Roma dipimpin oleh dua orang Konsul yang dipilih setiap tahunnya. Para Konsul ini biasanya merupakan seorang jenderal militer. Dalam melaksanakan pekerjaannya, mereka dibantu dan dinasihati oleh anggota senat.

Pemerintahan pada masa republik dapat dikatakan cukup rumit. Beberapa ide dan struktur dari pemerintahan ini dijadikan landasan bagi demokrasi modern yang sekarang diterapkan. Salah satu lonjakan besar yang dilakukan pada masa republik adalah penyusunan Law of the Twelve Tables. Kodifikasi ini ditulis pada 12 tablet perunggu dan ditampilkan secara publik di Forum Romawi. Kodifikasi tersebut membahas hukum acara, penyitaan hutang, otoritas orang tua atas anaknya, pewarisan harta, hak milik, dan berbagai pelanggaran ringan maupun berat lainnya.

Jatuhnya Republik Romawi sendiri dimulai ketika Julius Caesar, Marcus Licinius Crassus, dan Pompey mendirikan sebuah aliansi pada tahun 59 SM. Oleh sejarawan kontemporer, aliansi ini disebut sebagai Triumvirat Pertama. Ketiganya merupakan orang yang ditakuti dan dihormati. Julius Caesar dan Pompey merupakan jenderal perang yang hebat, sementara Marcus Crassus adalah orang paling kaya di seluruh Romawi. Marcus Crassus meninggal di medan perang pada tahun 53 SM, kejadian itu menyulut peperangan antara Julius Caesar dan Pompey.

Julius Caesar dan Pompey akhirnya bertempur di Pharsalus, Yunani pada tahun 48 SM. Secara mengejutkan, pasukan Julius Caesar yang kalah jumlah dapat mengalahkan pasukan Pompey. Pompey yang telah kalah akhirnya kabur ke Mesir untuk mencari suaka, namun ia justru terbunuh setibanya di Mesir. Sejak saat itu, Julius Caesar berhasil menjadi orang paling kuat di Romawi. Ia lalu memerintahkan anggota senat untuk memproklamirkan dirinya sebagai seorang diktator.

Julius Caesar begitu dikenal oleh rakyatnya. Usahanya dalam meletakkan batu pertama untuk membentuk sebuah pemerintahan yang kokoh dan stabil berhasil membawa kemakmuran bagi Romawi. Sayangnya, Julius Caesar wafat dibunuh oleh oposisinya yang tidak setuju dengan berakhirnya sistem Republik Romawi. Brutus dan Cassius merupakan salah dua diantara anggota senat yang merencanakan pembunuhan Julius Caesar. Setelahnya, terbentuklah Triumvirat Kedua yang beranggotakan Mark Antony, Octavian, dan Lepidus.

Triumvirat Kedua ini memerintah selama sepuluh tahun, hingga akhirnya perpecahan dimulai saat Lepidus diturunkan dari kekuasaan oleh Octavian. Perang saudara antara Octavian dan Mark Antony akhirnya berkecamuk. Mark Antony beraliansi dengan selingkuhannya, Cleopatra VII dari Mesir. Aliansi antara keduanya berhasil dikalahkan oleh Octavian pada Pertempuran Actium. Sejak saat itu, Octavian berhasil menjadi orang paling berkuasa di Romawi.

Octavian menamai dirinya sendiri sebagai “Augustus”, sekaligus menjadikan dirinya sebagai Kaisar pertama Romawi. Hal ini menandai dimulainya masa Kekaisaran Romawi. Periode pertama Kekaisaran Romawi sendiri dapat dikatakan sebagai masa tersubur sejak pertama kali Romawi Kuno berdiri. Kekaisaran Romawi melakukan ekspansi besar-besaran. Sebuah keputusan yang akhirnya menghantarkan mereka menuju kekayaan yang melimpah. Pada masa kejayaannya, Kekaisaran Romawi merupakan peradaban bangsa barat dengan dengan kekuatan politik dan struktur sosial yang paling luas.

Masa kekuasaan Augustus mengenal sebuah istilah Pax Romana, atau Perdamaian Roma. Pax Romana merupakan sebuah periode dimana Kekaisaran Romawi mengalami masa damai dan tentram. Setelah Augustus wafat, takhktanya diteruskan oleh empat kaisar berbeda. Mereka adalah Tiberius, Caligula, Claudius, dan Nero. Augustus serta keempat kaisar yang menyusul setelahnya tersebut merupakan bagian dari Dinasti Julio-Claudian. Wafatnya Nero melalui bunuh diri sendiri menandai berakhirnya dinasti tersebut.

Selain Dinasti Julio-Claudian, terdapat juga Dinasti Flavia yang dibentuk oleh Vespasian. Dinasti ini memerintah Kekaisaran Romawi sejak tahun 69. Dinasti Flavia ini menjadi saksi mata kejadian-kejadian bersejarah seperti dibangunnya Amfiteater serta Erupsi Gunung Vesuvius yang meluluh-lantahkan kota Pompeii dan Herculaneum. Kekaisaran Romawi juga mengenal masa The Five Good Emperors atau Lima Kaisar Baik Roma. Mereka adalah Nerva, Trajan, Hadrian, Antoninus Pius, dan Marcus Aurelius. Di bawah kepemimpinan mereka, Kekaisaran Romawi berhasil menjadi lebih kuat dan stabil.

Setelah memperluas daerah kekuasaan mereka hingga mencapai Asia Kecil, Afrika Utara, serta hampir seluruh Eropa, Kekaisaran Romawi akhirnya memasuki masa keterpurukan atau yang lebih dikenal dengan sebutan The Imperial Crisis. Ciri-ciri dari periode ini adalah perang sipil yang kerap berkecamuk, masyarakat yang tidak tentram, serta ekonomi yang tidak stabil. Kaisar Diocletian akhirnya memecah Kekaisaran Romawi menjadi dua. Ini dilakukan agar segala hal yang berhubungan dengan administrasi dapat dilakukan lebih efisien.

Tahun 286 menandakan pemecahan ini. Kekaisaran Romawi dibagi menjadi Kekaisaran Barat dan Kekaisaran Timur, keduanya memiliki kaisar masing-masing. Bangsa Gothic pernah beberapa kali menginvasi Kekaisaran Romawi Barat, sementara Bangsa Vandal juga sempat melakukan hal yang sama. Setelahnya, pengaruh Roma terus-terusan menurun hingga pada tahun 476 Kekaisaran Romawi Barat harus runtuh. Sementara itu Kekaisaran Romawi Timur, atau yang lebih dikenal dengan nama Kekaisaran Byzantium, bertahan sampai abad ke-15 hingga akhirnya runtuh saat Konstantinopel jatuh ke tangan Ottoman pada tahun 1453.

  • Yunani Kuno: Berawal dari Mitologi hingga Filsafat

Jika mendengar kata Yunani, kita pasti teringat dengan mitologinya yang kental dengan kepercayaan terhadap dewa-dewi. Mitologi Yunani selalu menarik untuk dibahas karena memiliki keunikan tersendiri dengan berbagai kisah epik yang ditujukan untuk memperkuat kedudukan masyarakat Yunani. Sistem kepercayaan Yunani ditandai dengan penyembahan dewa yang digambarkan seperti manusia.

 Penciptaan dunia juga diceritakan dalam mitologi Yunani. Semua berawal dari pemberontakan Zeus bersama kedua saudara laki-lakinya yaitu Poseidon dan Hades melawan ayahnya sendiri (Cronos) yang notabene sebagai ras titan. Cronos mempunyai kebiasaan yang cukup aneh yaitu sering memakan anaknya sendiri karena takut akan merebut kekuasaan nantinya.

 Setelah mendapatkan kemenangan, Zeus menjadi pemimpin dunia baru sekaligus pemimpin para dewa dan berkuasa di langit, Poseidon menguasai laut, dan Hades menguasai dunia bawah. Yunani Kuno bukanlah hanya sebatas memiliki tiga dewa, namun memiliki 12 dewa yang sebagian besar mempunyai hubungan darah kekeluargaan. Kedua belas dewa-dewi ini adalah Zeus, Poseidon, Hades, Hera, Apollo, Artemis, Aphrodite, Ares, Demeter, Athena, Hephaestus, dan Hestia. Mereka bertempat tinggal di Gunung Olympus yang selalu diselimuti awan, banyak manusia yang percaya bahwa itu adalah singgasana Zeus. Sebagai penghormatan, dibangunlah Kuil Dewa Zeus di perbukitan gunung Olympus.

Dewa-dewi Yunani Kuno mempunyai kekuatan dan tugasnya masing-masing untuk mengendalikan kehidupan bumi. Zeus dengan kekuatan mengendalikan langit disebut dewa cuaca, Poseidon sebagai dewa laut dan dewa pelindung bagi para pelaut dan nelayan, Hades sebagai dewa dunia bawah untuk mengatur keseimbangan dunia, Hera sebagai dewi perlindungan, Apollo sebagai dewa matahari, Artemis sebagai dewi bulan, Aphrodite sebagai dewi cinta yang membuat siapapun jatuh hati melihatnya, Ares sebagai dewa perang, Demeter sebagai dewi pertanian, Hephaestus sebagai dewa api dan pandai besi, dan Hestia sebagai dewi perapian.

Secara geografis, wilayah Yunani Kuno bukanlah seperti wilayah Yunani sekarang, namun meliputi wilayah di sekitar lautan Aegea. Yunani kuno dikelilingi laut dan dikelilingi oleh pegunungan kapur serta lembah yang terjal. Kondisi ini membuat masyarakat terpisah dan mandiri secara ekonomi. Keadaan ini memaksakan bangsa Yunani kuno hidup sebagai pedagang, walaupun tanahnya kurang subur dan musim kemarau yang panjang.

Yunani memiliki sejarah peradaban yang sangat panjang, maka agar lebih mudah dibagi beberapa pembabakan waktu. Pada awalnya, sebuah peradaban ditemukan di Pulau Kreta yaitu kebudayaan Minos pada tahun 2200-1400 SM. Peradaban ini didasarkan atas nama rajanya yaitu Minos menurut mitologi. Peradaban Kreta ditemukan kembali pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Inggris yaitu Sir Arthur Evans. Dengan ditemukannya Istana Knossos, arkeolog menemukan benang merah dari peradaban Yunani Kuno, bahwa peradaban Kreta menjadi model untuk peradabal awal Yunani Kuno yaitu Peradaban Mycenae. Dalam mitologi Yunani, Istana Knossos merupakan tempat pertarungan Theseus melawan Minotaur.

Peradaban Mycenae adalah awal dari sejarah Yunani karena sudah mendapatkan bukti-bukti yang kuat, tidak mengandalkan mitos. Peradaban ini terletak di Semenanjung Peloponnesos  pada tahun 1600-1200 SM. Nama Mycenae diciptakan oleh seorang arkeolog Jerman bernama Heinrich Schliemann pada abad ke-19 M. Pada masa ini, kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh orang non-Yunani. Situs peninggalan Mycenae yang masih bertahan sampai saat ini yaitu Lion Gate (pintu gerbang batu).

Menyinggung bangsa Mycenae, terdapat sebuah legenda yang menceritakan bangsa Mycenae yang masih menjadi kisah klasik hingga sekarang. Dalam “Illiad and Oddssey” karangan Homer, diceritakan bahwa pernah terjadi peperangan besar antara Yunani dengan Troya karena permasalahan cinta. Peperangan ini dikenal dengan “Perang Troya” dengan strategi kuda troya untuk mengelabui musuh. Jikalau kita melihat dari sisi lain, ini bukanlah sekadar niat membawa pulang istri raja, namun Yunani juga mendambakan kekayaan wilayah Troya. Perang Troya identik dengan menceritakan kepahlawanan kedua orang Yunani yaitu Achilles dan Odysseus. Hal ini menjadi permasalahan ketika Homer menuliskan kisahnya setelah beberapa ratus tahun kejadian tersebut, apakah ini hanya sebuah kisah epik atau fakta sejarah, yang pasti ini merupakan historiografi tradisional berdasarkan tradisi lisan.

            Peradaban Mycenae digantikan dengan peradaban Hellenik yang identik dengan peradaban yang lebih maju. Peradaban Hellenik terdiri dari beberapa negara kota atau polis. Maksud polis di sini adalah sebuah negara yang merdeka dan berdaulat sepenuhnya. Dua polis yang terkenal di peradaban ini adalah Sparta dan Athena yang tumbuh menjadi dua kekuatan politik yang mendominasi sejarah Yunani.

            Athena, sebuah polis terpenting di Yunani Kuno yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan peradaban Barat. Athena terletak di Semenanjung Attica, sebuah wilayah yang kurang subur. Masyarakat Athena mempunyai kehidupan yang lebih bebas dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, seperti filsafat, seni pahat, teater, olahraga, bahkan arsitektur. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Athena memperkenalkan sistem demokrasi dengan kekuasan tertinggi di tangan para dewan yang mewakili rakyat. Simbol utama Athena yaitu Acropolis yang kental dengan arsitektur neo-klasik.

            Athena merupakan surga bagi para pecinta seni. Dalam seni patung, Athena seakan tidak ada lawan dengan hasil karyanya yang merupakan objek manusia sebagai representasi dari dewa mereka. Selain itu, karya sastra merupakan hal penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sejarah disisipi mitos seperti karya Homerus berjudul “Illiad and Odysseus”. Yunani Kuno juga mewariskan budaya teater dalam bentuk komedi dan tragedi, karena masyarakat pada masanya suka mendengarkan cerita atau bercerita, maka dikembangkanlah menjadi sebuah pertunjukan. Biasanya pertunjukan digelar di amphiteater. Amphiteater merupakan gelanggang terbuka dengan tempat duduk berundak, jikalau penasaran dengan bentuknya mirip dengan Blue Stage, FIB, UNPAD. Amphiteater yang terkenal dari Yunani Kuno yaitu Epidaurus Theatre dengan arsitektur klasik di bawah bukit.

Yunani juga merupakan awal mula pehelatan Olimpiade yang berasal dari kata Olympia. Festival olahraga ini diadakan setiap empat tahun sekali untuk menghormati dewa Zeus. Olimpiade terbuka untuk semua pria Yunani yang terlahir bebas dengan membawa nama kebanggaan polisnya. Ketika polis sedang berperang satu sama lain, olimpiade menjadi ajang gencatan senjata sementara untuk merayakan festival ini. Olimpiade kuno pertama diyakini dimulai pada tahun 776 SM. Perlombaan khas dari olimpiade adalah lari marathon. Ternyata, lari marathon adalah cara untuk memperingati seorang prajurit yang telah lari 40 km menuju Athena membawa kabar kemenangan telah mengalahkan Persia di Marathon.

Polis Sparta terletak di Semenanjung Peloponnesos yang merupakan sebuah daerah yang didominasi oleh bangsa Doria atau pendatang yang berhasil menaklukkan Yunani Selatan. Salah satu kebijakan terkenalnya yaitu wajib militer bagi setiap anak laki-laki yang sudah menginjak umur 7 tahun diharuskan untuk survive di alam liar. Sparta secara jelas merupakan saingan dari polis Athena dan pernah mengalahkannya dalam perang Peloponnesos.

Sparta merupakan polis tertutup dan oligarki, berbeda dengan cita-cita Yunani yang menginginkan demokrasi. Informasi seputar Sparta sangat dipengaruhi oleh karya sejarawan Herodotus dan Thucydides. Dalam karangan Thucydides, ia mengatakan bahwa Sparta yang sederhana berbeda dengan Athena yang penuh kemegahan.

            Puncak kejayaan Yunani Kuno ditandai dengan kemenangan pasukan Yunani melawan bangsa Persia. Zaman keemasan ini ditandai juga dengan berkembangnya ilmu pengetahuan secara pesat. Keadaan negara yang aman seperti ini, di mana hak setiap warga negara sama dan bebas mengeluarkan pendapat, sehingga melahirkan beberapa pemikir dalam bidang ilmu pengetahuan. Filsafat merupakan awal dari segala ilmu pengetahuan. Praktif filsafat identik dengan mencari kebenaran karena munculnya pertanyaan mengenai sesuatu yang belum diketahuinya. Tanya jawab adalah jalan untuk memperoleh pengetahuan. Hal inilah yang dilakukan Socrates untuk mencari kebenaran berdasarkan pengalamannya.

            Berbeda dengan Plato yang mencari kebenaran atau memperoleh pengetahuan melalui seni berpikir. Menurutnya, jalan untuk memperoleh pengetahuan melalui berpikir lebih tinggi nilainya dibanding dengan pengalaman. Plato merupakan filsuf ulung yang pernah belajar langsung dari Socrates. Pemikiran Socrates dituliskan dan dikenang oleh Plato dalam tulisannya. Plato juga mendirikan sekolah filsafat dengan nama “akademia” yang nantinya akan menjadi tempat Aristoteles menempuh ilmu filsafat. Aristoteles merupakan filusf yang terkenal dengan logikanya berdasarkan realitas. Menurutnya, sebuah kebenaran haruslah disertai dengan adanya fakta atau sesuai realita.

  • Mesir Kuno: Peradaban Megah, Berkah Sungai Nil

Peradaban di Afrika Utara sudah dimulai sejak millennium ke-4 SM. Peradaban tersebut menghasilkan banyak pencapaian, mulai dalam hal seni, bangunan, dan peninggalan arkeologi  yang menyimpan banyak rahasia. Penduduk Mesir Kuno mulai menempati wilayah Lembah Nil sekitar tahun 5000-525 SM. Sumber kehidupan penduduk Mesir kuno sendiri berasal dari Sungai Nil yang bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur.

Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara dan bermuara ke Laut Tengah. Peranan Sungai Nil sangat penting bagi lahirnya peradaban Mesir Kuno. Tidak heran, jika kemudian Herodotus-seorang sejarawan Yunani Kuno-menyebutkan “Egypt is the gift of the Nile”. Lembah Sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani, dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan, waduk, dan juga dialirkan ke ladang milik penduduk secara merata.

Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas di desa-desa sebagai kerajaan kecil. Desa-desa itu disebut dengan istilah nomen. Dari desa-desa kecil, berkembang menjadi kota yang disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Akhirnya, seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu kerajaan Mesir yang besar.

            Pemerintahan Mesir Kuno berbentuk monarki teokratis di mana raja sebagai pemimpin yang mendapatkan mandat dan diperintah dari dewa. Para raja dipandang sebagai perantara antara manusia dengan dewa dan dianggap mewakili kehendak dewa melalui hukum dan kebijakan yang disahkan dan disetujui. Raja yang memerintah diberi gelar bernama Firaun. Selama ini kita salah kaprah mengenai pemaknaan Firaun, sebagian orang menganggap bahwa itu merupakan nama seorang raja. Di samping itu, Firaun juga dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris.

            Pembabakan peradaban mesir kuno terbagi menjadi tiga periode. Pertama adalah Kerajaan Mesir Tua atau “Old Kingdom”. Kerajaan Mesir Tua lahir setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Zaman ini disebut sebagai zaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal. Pembangunan piramida tersebutlah yang menyebabkan Kerajaan Mesir Tua mengalami collapse. Pembangunan piramida menunjukkan betapa melimpahnya kekayaan yang dimiliki raja pada masa itu. Dengan kekayaan yang terus melimpah, maka bertambah besar juga kekuasaan yang dimiliki. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam pemerintahan dan menyebabkan Kerajaan Mesir Tua runtuh.

            Kedua adalah Kerajaan Mesir Tengah atau “Middle Kingdom”. Dinasti ke-12 dari Kerajaan Mesir Tengah disebut sebagai masa keemasan dari pemerintahan, seni, dan kebudayaan Mesir ditambah juga dengan beberapa literatur yang signifikan dan seni-seni artistik yang tercipta. Pada masa Kerajaan Mesir Tengah, para nomark mengelola wilayah mereka sendiri, mengumpulkan pajak mereka sendiri, membangun kuil dan monumen untuk menghormati dirinya sendiri, dan mengelola kuburan mereka sendiri. Nomark berarti pejabat lokal yang memiliki wilayah otonominya sendiri. Para nomark juga bekerja sama sepenuhnya dengan raja dalam hal pengiriman sumber daya karena otonomi lebih dihormati. Namun, di bawah kepemimpinan Senusret III (1878-1860 SM), kekuasaan yang dimiliki nomark berkurang dan Nemes reorganisasi kembali. Sampai kemudian, bangsa Hyksos menyerbu dan menaklukkan Kerajaan Mesir Tengah.

            Terakhir adalah Kerajaan Mesir Baru atau “New Kingdom”. Setelah dikuasai bangsa Hyksos, Mesir memasuki zaman kerajaan baru atau zaman imperium. Para penulis Mesir menggolongkan masa Hyksos sebagai masa yang kacau dan mengklaim bahwa bangsa Hyksos menyerbu dan menghancurkan negara Mesir. Sebenarnya, Hyksos mengagumi budaya Mesir dan mengadopsinya menjadi budaya mereka. Kemenangan Ahmose I terhadap bangsa Hyksos memulai periode yang dikenal sebagai Kerajaan Mesir Baru. Pada saat itu, sistem pemerintahan Mesir mengalami reorganisasi seperti semula. Sistem hierarki yang menempatkan Firaun di kekuasaan tertinggi kembali diberlakukan. Pada masa kerajaan Mesir Baru, banyak hal yang direformasi, mulai dari militer, peraturan, dan lain-lain.

Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru, diantaranya:

  1. Ahmose I : Berhasil mengalahkan dan mengusir bangsa Hyksos dari Mesir.
  2. Thutmosis II : Berhasil menguasai Mesopotamia yang subur.
  3. Thutmosis III : Raja terbesar di Mesir. Karena tindakannya, ia digelari “Napoleon dari Mesir”.

Pembagian pemerintahan ternyata melemahkan Mesir dan menjadi pemicu perang saudara selama periode akhir (c. 664-332 SM). Pada saat periode akhir, terjadi pertarungan para penguasa Mesir yang memanfaatkan tentara bayaran Yunani yang pada saat itu kehilangan minat dalam pertempuran.

Pada 671 dan 666 SM, Assyria menginvasi dan menguasai Mesir. Kemudian pada 525 SM, Persia ikut menginvasi kerajaan ini. Ketika Alexander Agung menaklukkan Persia, kemudian merebut Mesir pada tahun 331 SM dan menobatkan dirinya sebagai Firaun di Memphis. Kemudian, ia menempatkan Makedonia di bawah kekuasaannya di Mesir.

Setelah Alexander tewas, para jenderal Ptolemeusnya mendirikan dinasti Ptolemeus di Mesir yang berlangsung dari 323-30 SM. Sama seperti Hyksos sebelumnya, Ptolemeus sangat mengagumi budaya Mesir dan memasukkannya ke dalam budaya mereka.

Ptolemeus I mencoba untuk memadukan budaya Mesir dan Yunani untuk menciptakan sebuah negara multinasional yang harmonis. Walaupun dia berhasil, tetapi itu tidak bertahan lama di bawah pemerintahan Ptolemeus V (204-181 SM). Di bawah pemerintahan Ptolemeus V, negara kembali mengalami pemberontakkan dan pemerintah pusat sedang dalam keadaan lemah. Firaun dari kaum Ptolemeus terakhir Mesir adalah Cleopatra VII (69-30 SM) dan setelah kematiannya, Mesir akhirnya dianeksasi oleh Romawi.

  • Kesimpulan

            Peradaban-peradaban kuno ini banyak memberitahu kita mengenai manusia di masa lampau. Tak hanya itu, peradaban-peradaban kuno ini juga sangat berpengaruh terhadap tertata rapihnya dunia modern. Peninggalan peradaban Romawi Kuno yang masih sangat terasa hingga sekarang adalah hukum, pemerintahan, bahasa, arsitektur, dan tentunya agama. Bahkan, penulisan angka dalam Romawi masih sangat sering digunakan untuk kepentingan formal.

            Peradaban Yunani Kuno tentunya juga memberikan efek besar terhadap dunia modern. Demokrasi dan filsafat merupakan anak kandung Yunani Kuno yang dilahirkan di Athena. Dalam bidang olahraga kita mengenal Olimpiade, pesta olahraga dunia terbesar yang masih dilaksanakan hingga sekarang. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Yunani Kuno memberikan kontribusi yang cukup besar. Teori Phytagoras dan Sumpah Hippocrates masih sering digunakan hingga saat ini. Seni dan teater juga merupakan peninggalan yang sangat penting. Bahkan sudah menjadi hal yang lumrah bagi seorang Romawi untuk memesan pahatan dari Yunani. Corak filsafat Yunani juga mempengaruhi filsafat modern. Kemunculan rasionalisme filsafat modern seakan-akan ingin mengembalikan filsafat yang berbasiskan pemikiran rasional seperti masa Yunani Kuno.

            Sementara itu, Piramida milik Mesir Kuno telah menginspirasi seniman, penulis, dan arsitek yang tak terhitung jumlahnya dalam membuat karya mereka. Piramida tersebut juga menjadi bukti nyata kepiawaian matematika orang-orang Mesir Kuno. Mumifikasi yang merupakan spesialisasi dari Mesir Kuno juga menjadi bukti nyata handalnya orang-orang Mesir Kuno dalam dunia kesehatan. Dalam bidang kesenian, Mesir Kuno juga tidak dapat diremehkan. Mereka membuat gambar-gambar yang menunjukkan sisi keindahan manusia.

Daftar Pustaka

Buku

Sacks, David, (1993). Enyclopedia of the Ancient Greek World. New York: Oxford University Press.

Artikel Jurnal

Umar, Mustofa. (2009). Mesopotamia dan Mesir Kuno: Awal Peradaban Dunia. El-Harakah, 11, 208-213.

Artikel Internet

Britannica, T. Editors of Encyclopaedia (2020, February 14). Roman Forum. Encyclopedia Britannica.  Retrieved From: https://www.britannica.com/topic/Roman-Forum.

Bowman, A. K. , Wente, . Edward F. , Dorman, . Peter F. , Baines, . John R. and Samuel, . Alan Edouard (2020, October 22). Ancient Egypt. Encyclopedia Britannica. Retrieved From: https://www.britannica.com/place/ancient-Egypt.

History.com Editors. (2020, August 21). Ancient Rome. HISTORY. Retrieved From: https://www.history.com/topics/ancient-rome/ancient-rome.

Mark, J. J. (2016, October 13). Ancient Egyptian Government. Ancient History Encyclopedia. Retrieved from: https://www.ancient.eu/Egyptian_Government/.

Mark, J. J. (2009, September 02). Ancient Rome. Ancient History Encyclopedia. Retrieved from: https://www.ancient.eu/Rome/.

Mark, J. J. (2018, March 22). Roman Empire. Ancient History Encyclopedia. Retrieved from: https://www.ancient.eu/Roman_Empire/.

Vermeule, E. D. Townsend , Salmon, . Edward Togo , Grummond, . Nancy Thomson de , Petit, . Paul , Badian, . E. , Ferguson, . John , Forsythe, . Gary Edward , Hornblower, . Simon , MacMullen, . Ramsay and Saller, . Richard P. (2020, October 22). Ancient Rome. Encyclopedia Britannica. Retrieved From: https://www.britannica.com/place/ancient-Rome.

Wasson, D. L. (2015, December 08). Pax RomanaAncient History Encyclopedia. Retrieved from: https://www.ancient.eu/Pax_Romana/.

Posted in: Tidak Dikategorikan

Tinggalkan komentar